Setiap harta yang kita miliki sejatinya ada hak orang lain. Telah menjadi keharusan untuk mengeluarkan hak tersebut pada orang yang membutuhkan dengan jalan bersedekah.
Selain bermanfaat untuk penerimanya, sedekah juga mempunyai manfaat untuk si pemberi. Allah SWT menjanjikan banyak pahala pada orang yang bersedekah. Tidak jarang, janji berbentuk balasan berlipat ganda dari sang pencipta jadi motif utama manusia untuk melakukan amalan ini.
Selain bermanfaat untuk penerimanya, sedekah juga mempunyai manfaat untuk si pemberi. Allah SWT menjanjikan banyak pahala pada orang yang bersedekah. Tidak jarang, janji berbentuk balasan berlipat ganda dari sang pencipta jadi motif utama manusia untuk melakukan amalan ini.

Tetapi motif-motif sebagai latar belakang untuk bersedekah terkadang malah membuat amalan ini tidak berkah. Beberapa hal di bawah ini mungkin saja pernah dikerjakan waktu bersedekah. Bukanlah menambah pahala, kesalahan tersebut justru hanya membuat amalan ini menjadi sia-sia. Apa sajakah? Tersebut ringkasannya.
1. Bersedekah tidak ikhlas, atas riya’ serta sum’ah
Bersedekah sesungguhnya membutuhkan sistem untuk dapat ihklas. Pada tahap awal, perasaan tidak ikhlas, riya serta sum’ah sering kali nampak. Beberapa mengatakan ini adalah bagian dari sistem untuk ikhlas.
Beberapa mengatakan apabila seorang menanti orang lain untuk ikhlas, mungkin orang yang memerlukan tidak ada yang membantu. Atau orang yang tadinya ingin bersedekah tetapi belum ikhlas, justru tidak jadi memberi sedekahnya serta menunggu hingga dirinya ikhlas dahulu. Hingga bersedekah walau tidak ikhlas diangggap tidak apa-apa.
Tetapi butuh di ketahui bahwa amalan yang dikerjakan dengan tidak ikhlas serta riya tidak mendapat berkah dari Allah. Hingga sistem melakukan bagian untuk dapat ikhlas diharapkan jangan sampai berjalan lama. Lantaran bila lama, jadi apa yang sudah kita berikanlah itu tidak bernilai apa-apa di mata Allah SWT.
Mungkin Allah SWT memberi ganti yang berlipat ganda. Tetapi Dia sama sekali tidak memberi keberkahan dari sedekah tersebut . Terutama apabila mereka riya serta ingin memperoleh pujian, jadi amalannya tidak akan diperdulikan oleh Allah SWT. Imam Nawawi rahimahullah menuturkan :
“Amalan seorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu yaitu amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan juga ia akan memperoleh dosa” (Syarh Shahih Muslim, 18 : 115).
2. Bersedekah hanya untuk memperoleh ganti di dunia
Sangat banyak buku yang mengulas mengenai keajaiban sedekah. Menjelaskan bagaimana Allah SWT akan ganti berpuluh kali lipat apa yang sudah kita berikanlah pada orang lain. Hal inilah yang
terkadang jadi motif kita
untuk bersedekah, yaitu memperoleh ganti dari janji Allah tersebut . Ternyata kemauan ini hanya akan membuat amalan sedekah kita sia-sia. Karena manusia hanya menginginkan ganti di dunia yaitu kegelimangan harta. Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia serta perhiasannya, pasti Kami berikanlah pada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan prima serta mereka didunia itu tidak akan dirugikan. Tersebut orang-orang yang tidak peroleh di akhirat, kecuali neraka serta lenyaplah di akhirat itu apa yang sudah mereka usahakan di dunia serta sia-sialah apa yang sudah mereka kerjakan. ” (QS. Hud : 15-16).
Dalam ayat lain disebutkan,
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami lebih keuntungan itu baginya serta barang siapa yang menginginkan keuntungan didunia Kami berikanlah padanya beberapa dari keuntungan dunia serta tidak ada baginya satu bahagianpun di akhirat. ” (QS. Asy Syuraa : 20)
Qotadah mengatakan, “Barangsiapa yang dunia yaitu tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, jadi Allah akan memberi kebaikan padanya didunia. Tetapi saat di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya. Mengenai seorang mukmin yang ikhlash dalam beribadah (yang hanya menginginkan mengharapkan wajah Allah), dia bakal memperoleh balasan didunia juga dia bakal memperoleh balasan di akhirat. ” (Saksikan Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, tafsir surat Hud ayat 15-16)
3. Mengungkit-ungkit sedekah serta menyakiti penerimanya
Aksi mengungkit-ungkit sedekah sampai pada akhirnya menyakiti penerimanya kadang-kadang juga tak dapat dihindarkan. Terutama bila si penerima lakukan sedikit kekeliruan, jadi si pemberi bakal meledak-ledak seakan dia telah memberi semua hartanya.
Sebagian kalimat yang terucap sampai menyakiti penerima sedekah umpamanya “Tidak tahu diri, dahulu saat sulit siapa yang membantu” serta ada banyak kalimat yang lain yang begitu menyakitkan dapat terucap. Bila tak berniat serta pada akhirnya mengatakan kalimat-kalimat menyakitkan itu, silahkan pikirkan kalam Allah dalam Alquran di bawah ini.
“Hai beberapa orang yang beriman, jangan sampai anda menyingkirkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya serta menyakiti (perasaan si penerima) ” (QS. Al Baqarah : 264).
Nyatanya, seorang tak memperoleh pahala sedekah akibat lakukan dua kekeliruan yaitu mengungkit-ungkit sedekah serta menyakiti penerimanya. Pada intinya manusia sama, yang membedakan cuma yang satu hartanya berlebihan hingga dapat berikan serta yang satu kekurangan.
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,
1. Bersedekah tidak ikhlas, atas riya’ serta sum’ah
Bersedekah sesungguhnya membutuhkan sistem untuk dapat ihklas. Pada tahap awal, perasaan tidak ikhlas, riya serta sum’ah sering kali nampak. Beberapa mengatakan ini adalah bagian dari sistem untuk ikhlas.
Beberapa mengatakan apabila seorang menanti orang lain untuk ikhlas, mungkin orang yang memerlukan tidak ada yang membantu. Atau orang yang tadinya ingin bersedekah tetapi belum ikhlas, justru tidak jadi memberi sedekahnya serta menunggu hingga dirinya ikhlas dahulu. Hingga bersedekah walau tidak ikhlas diangggap tidak apa-apa.
Tetapi butuh di ketahui bahwa amalan yang dikerjakan dengan tidak ikhlas serta riya tidak mendapat berkah dari Allah. Hingga sistem melakukan bagian untuk dapat ikhlas diharapkan jangan sampai berjalan lama. Lantaran bila lama, jadi apa yang sudah kita berikanlah itu tidak bernilai apa-apa di mata Allah SWT.
Mungkin Allah SWT memberi ganti yang berlipat ganda. Tetapi Dia sama sekali tidak memberi keberkahan dari sedekah tersebut . Terutama apabila mereka riya serta ingin memperoleh pujian, jadi amalannya tidak akan diperdulikan oleh Allah SWT. Imam Nawawi rahimahullah menuturkan :
“Amalan seorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu yaitu amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan juga ia akan memperoleh dosa” (Syarh Shahih Muslim, 18 : 115).
2. Bersedekah hanya untuk memperoleh ganti di dunia
Sangat banyak buku yang mengulas mengenai keajaiban sedekah. Menjelaskan bagaimana Allah SWT akan ganti berpuluh kali lipat apa yang sudah kita berikanlah pada orang lain. Hal inilah yang
terkadang jadi motif kita
untuk bersedekah, yaitu memperoleh ganti dari janji Allah tersebut . Ternyata kemauan ini hanya akan membuat amalan sedekah kita sia-sia. Karena manusia hanya menginginkan ganti di dunia yaitu kegelimangan harta. Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia serta perhiasannya, pasti Kami berikanlah pada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan prima serta mereka didunia itu tidak akan dirugikan. Tersebut orang-orang yang tidak peroleh di akhirat, kecuali neraka serta lenyaplah di akhirat itu apa yang sudah mereka usahakan di dunia serta sia-sialah apa yang sudah mereka kerjakan. ” (QS. Hud : 15-16).
Dalam ayat lain disebutkan,
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami lebih keuntungan itu baginya serta barang siapa yang menginginkan keuntungan didunia Kami berikanlah padanya beberapa dari keuntungan dunia serta tidak ada baginya satu bahagianpun di akhirat. ” (QS. Asy Syuraa : 20)
Qotadah mengatakan, “Barangsiapa yang dunia yaitu tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, jadi Allah akan memberi kebaikan padanya didunia. Tetapi saat di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya. Mengenai seorang mukmin yang ikhlash dalam beribadah (yang hanya menginginkan mengharapkan wajah Allah), dia bakal memperoleh balasan didunia juga dia bakal memperoleh balasan di akhirat. ” (Saksikan Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, tafsir surat Hud ayat 15-16)
3. Mengungkit-ungkit sedekah serta menyakiti penerimanya
Aksi mengungkit-ungkit sedekah sampai pada akhirnya menyakiti penerimanya kadang-kadang juga tak dapat dihindarkan. Terutama bila si penerima lakukan sedikit kekeliruan, jadi si pemberi bakal meledak-ledak seakan dia telah memberi semua hartanya.
Sebagian kalimat yang terucap sampai menyakiti penerima sedekah umpamanya “Tidak tahu diri, dahulu saat sulit siapa yang membantu” serta ada banyak kalimat yang lain yang begitu menyakitkan dapat terucap. Bila tak berniat serta pada akhirnya mengatakan kalimat-kalimat menyakitkan itu, silahkan pikirkan kalam Allah dalam Alquran di bawah ini.
“Hai beberapa orang yang beriman, jangan sampai anda menyingkirkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya serta menyakiti (perasaan si penerima) ” (QS. Al Baqarah : 264).
Nyatanya, seorang tak memperoleh pahala sedekah akibat lakukan dua kekeliruan yaitu mengungkit-ungkit sedekah serta menyakiti penerimanya. Pada intinya manusia sama, yang membedakan cuma yang satu hartanya berlebihan hingga dapat berikan serta yang satu kekurangan.
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,