-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 08 Mei 2016

Masyaallah inilah [KISAH] Tanpa Sadar, Inilah Kedurhakaan Yang Kamu Lakukan Kepada Ibumu. RENUNGKANLAH!!

Perindu surga - Seorang lelaki sedang berjalan bersama istrinya. Berkeliling ke pusat perbelanjaan. Lalu mengakhiri perjalanan mereka di sebuah toko perhiasan. Lama pilih, sang istri memutuskan untuk beli sebuah kalung. Dia mengambil yang paling bagus. Paling mahal. Model terbaru.







Bersama-sama keduanya ada seorang wanita yang telah renta. Terlihat nikmat menggendong seorang anak, cucunya. Walau ada gurat capek serta tertekan yang kemungkinannya kecil disembunyikan. Wanita itu tak lain yaitu mertua dari sang laki-laki.

Kalung itu dijanjikan oleh sang suami sebagai hadiah hari raya. Agar suka cita makin lengkap dengan perhiasan baru. Mewah. Dapat ditunjukkan pada keluarga, tetangga, dan sebagian rekannya.

Sementara akan membayar, sang suami bertanya pada kasir toko, “Semuanya berapa, Pak. ”

Si penjaga toko tersenyum, lalu berkata lembut, “Dua puluh juta dua ratus ribu. ”

Segera melihat ke arah kasir, sang istri menukasi dengan gegas, “Kok dua puluh



juta dua ratus ribu? Bukannya tadi saya lihat harganya cuma dua puluh juta? ”

Sang suami menyampaikan keterangan, “Ibumu yang telah tua itu mengambil kalung seharga itu. ”

Dengan nada kesal bertabur benci, sang istri mengatakan, “Wanita yang telah tua tidak butuh mengenakan kalung. Gak pas pakai perhiasan. ”

Tanpa satu kalimat juga, sang ibu segera bergegas. Pergi dengan perasaan terluka perih. Menuju mobil.

Mengetahui kejadian yang tak seharusnya, sang penjaga toko berusaha menyampaikan nasehat pada sang laki-laki, sebagai imam bagi istri serta ibu mertuanya. “Na’udzubillah. Kalian tak layak menyampaikan kalimat itu. Datanglah pada ibumu dan mohonlah maaf kepadanya. ”

Sepasang suami-istri ini segera memberikan duit pembayaran. Lalu pergi menuju mobil.

Di mobil, sang istri berkata pada ibunya, “Pakailah. Ini kalungmu. ”

“Aku memang tak pantas menggunakan perhiasan. Sudah tua. Aku hanya ingin berbahagia di hari raya. Tapi kalimat yang kalian sampaikan sudah melukai hatiku. Perih. Pedih. ” ungkap sang ibu, lirih.

Kawan, kisah ini nyata. Bahkan banyak terjadi di zaman ini. Ada begitu banyak anak yang kaya, memiliki jabatan dan pendidikan tinggi lantas menganggap orang tuanya sebagai pembantu. Mereka tidak kuasa berlaku sopan. Mereka cuma membutuhkan orang tua untuk bebrapa keperluan yang tidak terhormat.

Semoga kita terhindar dari buruknya sikap ini. Aamiin.



CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO