BuzzerTweet
- Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa mukjizat terbesar Nabi
Muhammad SAW adalah kitab suci al-Qur’an. Kitab yang merupakan wahyu
Allah SWT yang terjamin keasliannya hingga akhir zaman ini, turun dalam
bahasa arab yang jelas, kepada manusia yang paling fasih, yaitu Nabi
Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan bahwa dirinya adalah orang arab
yang paling fasih. Ana afshahul arab.
Dalam perkembangannya, al-Qur’an tidak hanya ditulis dengan huruf Arab
saja, melainkan telah dikonversikan ke tulisan latin. Permasalahan yang
terjadi adalah apakah bolehkah membaca al-Qur’an dengan tulisan latin?
Terutama bagi mereka yang tidak bisa membaca al-Qur’an dalam bahasa
Arab?
Sebenarnya, tidak ada orang yang membaca Al-Quran dengan huruf latin
kecuali dia buta aksara arab karena tidak mengaji. Cara ini sesungguhnya
tidak dapat dierima. Bahkan cenderung malah menyesatkan. Mengapa hal
ini bisa terjadi?
Sebab karakter huruf arab sangat jauh berbeda dengan huruf latin. Bahkan
bisa disebut semua huruf arab itu tidak ada padanannya dalam huruf
latin.
Seperti contoh, tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf “syin”
seperti dalam kata “Syajarah,” kecuali dia belajar dulu membunyikannya
di depan seorang yang ahli membaca Al-Quran. Sebab huruf ‘syin’ itu
punya karakter, sifat dan cara membunyikan yang spesifik, unik dan tidak
ada padananya dalam bahasa lain.
Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf ‘ain seperti
dalam kata ‘ibadah. Huruf ‘ain itu tidak bisa diwakili oleh koma, atau
apostrop atau apapun. Karena huruf ‘ain itu punya karakter, sifat dan
cara melafazkan yang teramat unik. Hanya orang yang belajar Al-Quran
dengan talaqqi saja yang bisa melafazkan dengan benar.
Karena itulah, al-Quran tidak pernah diajarkan lewat tulisan dan huruf.
al-Quran diajarkan lewat oral sistem atau langsung dilafalkan.
Sebaiknya, jangan membaca Al-Quran dengan mengeja huruf latinnya. Karena
hal itu salah dan merusak bacaan. Bukan dapat pahala malah dapat dosa.
Sejatinya, kita sebagai pencari ilmu adalah mendatangi guru qiraah
al-Quran dan belajar kepadanya. Baca al-Quran dengan makharijul huruf
yang benar dan pastikan sifat-sifat huruf itu benar dipahami.
Hal yang harus diingat adalah jangan sekali-kali berpikir bisa membaca
Al-Quran dengan cara otodidak. Al-Quran harus dipelajari lewat talaqqi,
lewat seorang guru yang merupakan seorang qari.‘
sumber : islampos