Sebanyak 3. 000 orang yang menghadiri
upacara pemakaman Tugce Albayrak tidak dapat sembunyikan raut sedih,
bahkan tetes air mata. Albayrak tidaklah seseorang artis populer, namun
perjuangan gadis muslim berikut yang bikin beberapa ribu orang di Jerman
ini terharu.

Beberapa pelayat menyalatkan jasadnya di Waechtersbach di negara bagian Hesse, serta mengantarnya ke peristirahatannya yang paling akhir. Doa dari berbagai latar belakang agama serta keyakinan juga terlantun untuk ketenangan arwahnya.
Dubes Turki untuk Jerman, juga Gubernur negara bagian Hessen, Volker Bouffier ada pada daftar pelayat. Karangan bunga dengan tulisan sayang, ‘Kau bakal senantiasa di hati kami’ bertebaran.
Diceritakan, keberanian Tugce Albayrak bikin rakyat Jerman menangisi kematiannya. Menganggapnya sebagai pahlawan.
Albayrak meninggal dunia Jumat 28 November 2014 lalu. Kematian yang menggegerkan Jerman.
Semuanya berawal pada Sabtu 15 November 2014 lalu. Tugce Albayrak tidak tinggal diam waktu mendengar teriakan minta tolong dari satu toilet di restoran cepar saji di Kota Offenbach, dekat Frankfurt.
Nada teriakan itu datang dari 2 wanita yang alami pelecehan seksual dari sekelompok lelaki.
Albayrak ikut serta adu mulut bahkan juga bergelut dengan beberapa tersangka. Berupaya mati-matian hentikan pelecehan itu. Ia jatuh koma setelah beberapa pria pelaku pelecehan kembali dan menyerangnya dengan cara brutal di lapangan parkir.
Media setempat, Bild mempublikasikan rekaman CCTV insiden itu Senin kemarin.
Dalam rekaman, seseorang pria tampak berupaya hentikan lelaki lain — tersangka yang di ketahui bernama Senal M — sebelumnya ia mendaratkan tinju fatal yang membuat Albayrak terbanting ke tanah, tak bergerak diantara kerumunan
orang.
Mahasiswi keguruan itu dalam keadaan koma sepanjang 2 minggu sebelumnya beberapa dokter menyimpulkan, ia tidak bakal sadar kembali serta alami mati otak. Dengan berat hati, orangtuanya mencopot alat penopang hidupnya tepat di hari ulang tahun korban yang ke-23.
Apa yang dikerjakan Albayrak, keberaniannya untuk melakukan tindakan walau pada akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri, memperoleh pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang menyebutkan almarhumah sebagai ‘suri tauladan’.
“Ia yaitu teladan dalam soal keberanian serta memprioritaskan moral, ” kata Pak Presiden, seperti ditulis Liputan6 dari BBCNews, Rabu (03/12/2014).
Satu petisi yang di tandatangani 100 ribu orang memohon Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, memperoleh penghargaan paling tinggi dari negara, Order of Merit, dengan cara anumerta. Sebagai pahlawan.
Sang presiden menyampaikan, ia tengah memperhitungkan penghargaan itu. Pada keluarga yang berduka, ia menulis, “Seperti perihal warga negara lain yang tidak terhitung banyak, saya terperanjat atas aksi mengerikan (beberapa tersangka). Tugce layak terima ucapan terimakasih serta hormat dari kita semuanya. ”
Tidak cuma Jerman, dunia juga memuliakan aksi berani Albayrak. Walau sebenarnya waktu itu ia mungkin berpaling, cuek. Sosiolog dari York University, Toronto, Kanada, Arthur McLuhan seperti dimuat website CBC News menyampaikan, apa yang dikerjakan almarhumah mengagumkan.
“Respons yang umum dalam hadapi peristiwa seperti itu (melihat pelecehan) yaitu tidak berbuat apa pun. Abai, ” kata dia.
Selama ini polisi sudah menahan seseorang pemuda 18 tahun berkaitan penyerangan pada Albayrak. Jaksa juga berjanji bakal mempercepat penanganan kasus.
Disamping itu, walau jasadnya sudah menyatu dengan Bumi, Albayrak masih terus hidup di hati rakyat Jerman. Wajahnya dipakai dalam kampanye di internet. Yang mendorong beberapa orang untuk perduli serta berani bersikap.
Mahasiswi keguruan itu dalam keadaan koma sepanjang 2 minggu sebelumnya beberapa dokter menyimpulkan, ia tidak bakal sadar kembali serta alami mati otak. Dengan berat hati, orangtuanya mencopot alat penopang hidupnya tepat di hari ulang tahun korban yang ke-23.
Apa yang dikerjakan Albayrak, keberaniannya untuk melakukan tindakan walau pada akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri, memperoleh pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang menyebutkan almarhumah sebagai ‘suri tauladan’.
“Ia yaitu teladan dalam soal keberanian serta memprioritaskan moral, ” kata Pak Presiden, seperti ditulis Liputan6 dari BBCNews, Rabu (03/12/2014).
Satu petisi yang di tandatangani 100 ribu orang memohon Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, memperoleh penghargaan paling tinggi dari negara, Order of Merit, dengan cara anumerta. Sebagai pahlawan.
Sang presiden menyampaikan, ia tengah memperhitungkan penghargaan itu. Pada keluarga yang berduka, ia menulis, “Seperti perihal warga negara lain yang tidak terhitung banyak, saya terperanjat atas aksi mengerikan (beberapa tersangka). Tugce layak terima ucapan terimakasih serta hormat dari kita semuanya. ”
Tidak cuma Jerman, dunia juga memuliakan aksi berani Albayrak. Walau sebenarnya waktu itu ia mungkin berpaling, cuek. Sosiolog dari York University, Toronto, Kanada, Arthur McLuhan seperti dimuat website CBC News menyampaikan, apa yang dikerjakan almarhumah mengagumkan.
“Respons yang umum dalam hadapi peristiwa seperti itu (melihat pelecehan) yaitu tidak berbuat apa pun. Abai, ” kata dia.
Selama ini polisi sudah menahan seseorang pemuda 18 tahun berkaitan penyerangan pada Albayrak. Jaksa juga berjanji bakal mempercepat penanganan kasus.
Disamping itu, walau jasadnya sudah menyatu dengan Bumi, Albayrak masih terus hidup di hati rakyat Jerman. Wajahnya dipakai dalam kampanye di internet. Yang mendorong beberapa orang untuk perduli serta berani bersikap.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN