– Jodoh merupakan misteri yang hanya Allah Swt saja yang mengetahuinya.
Seperti disebutkan dalam hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, disaat manusia masih berada dalam perut ibunya,
“Kemudian diperintahkan malaikat untuk menuliskan rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, kebahagiaan atau kesengsaraannya…”
Jodoh, termasuk rezeki seseorang. Jadi
memang sudah ditentukan oleh Allah semenjak manusia belum diciptakan,
dan sudah ditulis di Lauh Mahfuzh.
Dalam hal ini, kita tidak diperintahkan untuk memikirkan tentang takdir tersebut, tapi hanya diperintahkan untuk berusaha.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Beramallah, masing-masing akan dimudahkan melakukan apa telah
dituliskan baginya.” (Riwayat Muslim).
Berikut sebuah kisah nyata seorang
mahasiswa tidak menyangka mendapatkan jodoh setelah menabrak polisi,
seperti dikutip dari fanspage “Buku Islam Berkualitas” yang diketik
ulang dari majalah nikah sakinah volume 9 no 6 dengan sedikit perubahan.
Berikut Kisahnya:
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Aku
tak tahu, apakah ini kesialanku atau keberuntunganku. Satu yang kutahu,
inilah jalan yang diberikan Allah untuk bertemu jodohku.
Meski awalnya, aku merasa sial
karena kecelakaan itu dan aku harus mengganti rugi tidak sedikit. Toh
akhirnya justru kesialanku itu membawaku ketemu jodoh.
Ceritanya begini, secara tak sengaja
aku menabrak seorang polisisepulang kuliah. Tak kusangka “motor
butut”-ku bisa merusak total motornya yang bernilai puluhan juta.
Perasaan, mataku sudah fokus ke
jalan, tak jelalatan kemana-mana. Doa juga sudah kubaca saat aku
menyalakan mesin motor di parkiran 1 kampus.
Memang sudah apes dan inilah yang dinamakan takdir. Nggak diminta dan meski sudah hati-hati eh… nabrak juga, … polisi lagi.
Aku dan motorku sempat juga jungkir
balik, Alhamdulillah lukaku tak seberapa parah, meski jidatku sempat
berdarah dan tanganku terkilir, serta luka lecet hamper di seluruh tubuh
Meski tak sampai membuatku pingsan, aku harus merasakan mondok tiga hari di rumah sakit.
Sementara polisi yang kutabrak tak
separah aku. Tapi justru motornya yang parah, sempat aku ciut nyali saat
temen-temenpolisi dan orang-orang mengerumuniku.
Di TKP teman-teman polisi itu justru
yang marah-marah dan bersikap agak keras padaku, tapi mas polisi itu
justru minta teman-temannya bersikap baik dan sabar padaku.
“Sudah, nggak papa namanya juga
nggak sengaja, memang ada orang mau nabrak atau ditabrak? Jangan
kasarlah aku baik saja kok. Kayaknya motor yang kena, nanti kan bisa
diselesaikan baik-baik”.
Aku dibuat kagum bahkan polisi yang kutabrak itu berbaik hati mengantarku ke rumah sakit dan mengabari keluarga di rumah.
Selama tiga hari itu dia juga menyempatkan diri menjengukku di rumah sakit. Kami jadi akrab karenanya.
Nah, setelah keluar dari rumah sakit
aku mulai disibukkan urusan ganti rugi onderdil motor senilai puluhan
juta itu. Ganti rantai saja nilainya jutaan rupiah, itu pun belum spare
part lain.
Makanya hampir seluruh tabungan hasil kerja sampinganku ludes semua.
Tapi aku memang harus
bertanggungjawab bukan? Aku tak mau menyusahkan orangtua soal ganti
rugi, hingga aku bilang ke maspolisi cuma bisa mencicil sedikit demi
sedikit.
Seperti biasa, kali ini aku ke rumah
mas polisi untuk mencicil ganti rugi. Ini keempat kalinya aku ke sana.
Sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih dia menerima “setoranku”.
Dan seperti biasa pula kami ngobrol
sejenak. Tak kusangka dia tiba-tiba bertanya, “sudah ada gambaran nikah
belum?” tanyanya padaku sambil mesem-mesem.
“Ya kadang pingin juga mas, kerja
kecil-kecilan insya Allah sudah ada, pinginnya nggak nunda-nunda, tapi
jodohnya belum ada,” jawabku sambil cengar-cengir.
“Mau sama adikku? Serius nih,
orangnya pake jilbab gedhe kamu carinya kan yang kayak gitu,” mas polisi
bilang gitu mungkin karena celanaku yang “kayak orang kebanjiran”
seperti temen-temen kampus yang suka meledekku.
“Bener kok, serius!” ujarnya menegaskan.
Sore itu aku pulang dan berjanji
memikirkan tawarannya. Setelah berkonsultasi dengan orang tua dua pekan
kemudian kuberikan jawaban “Ya”.
Tentu saja, akhwat dan keluarganya
sudah tahu keadaanku yang perbedaannya ibarat langit dan bumi dengan
mereka yang dari keluarga berada.
Meski awalnya minder, sikap bapak akhwat yang begitu baik membuatku percaya diri, pesannya padaku singkat.
“Laki-laki yang bisa menjadi imam dan tanggungjawab, satu lagi jaga anak perempuan saya, dia sepenuhnya saya titipkan ke kamu”.
Meski diberi tanggungjawab yang tak
ringan, hatiku serasa diguyur es, sejuk…. Rasanya. Aku segera pulang ke
awang-awang sepulang nazhar.
Mas Har, si mas polisi yang kutabrak itu mencegatku, ia menyerahkan amplop tebal padaku.
“Ini uang yang kamu titipkan padaku,
ini hadiahku tapi bener ya cepet jemput bidadarimu!.” Ia memukul
pundakku ringan dan pergi tanpa memberiku kesempatan bertanya lagi.
Masya Allah, di rumah, begitu kubuka
amplop ternyata isinya uang sesuai ganti rugi motor yang kuberikan
kepada mas Har. Segera kuhubungi mas Har lewat telepon, tapi ia tertawa
ringan.
“Aku sudah bilang, itu untuk calon adikku”.
Berkaca-kaca saat kututup telepon
sambil tak henti-hentinya bersyukur. Sudah nabrak orang, dikasih
adiknya, dipercaya orangtuanya, uang ganti ruginya masih dikembalikan
padaku.
Semalaman aku tak bisa tidur entah
karena senang atau bingung. Uang senilai hampir sepuluh juta itu,
kuberikan sebagai mahar saat akad nikah buat istri. Tepat sebulan
sebelum Ramadhan.
Kini kami sudah punya 2 momongan, Insya Allah beberapa bulan lagi akan bertambah seorang lagi.
Mas Har menikah 2 tahun kemudian, ia baru punya satu momongan, Alhamdulillah kami semua hidup bahagia.
Mas Har dan istrinya juga mulai tertarik manhaj mulia ini. Dan itu menambah kebahagiaan kami.
Wallahua’lam bish Shawwab ….Barakallahufikum ….
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …(*)
===
Salam santun dan keep istiqomah …
Salam santun dan keep istiqomah …
— Jika terjadi kesalahan dan kekurangan
di sana-sini dalam catatan ini … Itu hanyalah dari kami … dan kepada
Allah SWT., kami mohon ampunan … —-
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ….
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
————————————————
…. Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa’atuubu Ilaik ….Sumber: Majalah nikah sakinah volume 9 no 6 dengan sedikit perubahan
————————————————
…. Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa’atuubu Ilaik ….Sumber: Majalah nikah sakinah volume 9 no 6 dengan sedikit perubahan