Di Indonesia, durasi waktu
berpuasa selama bulan Ramadan relatif sama dari tahun ke tahun. Biasanya
kita berpuasa sekitar 14 jam terhitung dari setelah sahur saat Subuh
hingga waktu Maghrib. Tapi di negara empat musim, durasi saat berpuasa
dapat berbeda dari tahun ke tahun tergantung dari musimnya. Apalagi di
negara-negara wilayah utara bumi, waktu matahari terbit dan terbenamnya
dapat jauh berbeda dengan kita yang di Indonesia.
Berikut ini sebuah video tentang pengalaman sebuah keluarga berpuasa di Finlandia. Setiap tahunnya selama beberapa minggu, ada saatnya Finlandia utara mengalami fenomena " matahari tengah malam " serta menjadi negara tanpa matahari terbenam. Maksudnya, matahari masih akan bersinar terang meski jam sudah menunjukkan tengah malam. Serta pada tahun 2015 lalu, waktu tersebut bertepatan dengan bulan Ramadan.
Tinggal di negara dengan fenomena beberapa minggu hidup bersama matahari yang tak pernah terbenam (yang
bertepatan dengan bulan Ramadan),
akhirnya membuat keluarga ini memutuskan untuk mengikuti fatwa
menyesuaikan waktu berpuasa dengan negara Islam terdekat.
Pria dalam video itu menjelaskan kalau waktu berpuasanya mengikuti saat Turki. Jadi tidak makan dan tak minum mulai dari pukul 3 dini hari hingga pukul 9 malam.
Tapi saat tanggal 8 Juli 2015 tiba (waktu masihlah masuk bln. Ramadan), matahari mulai kembali terbenam. Namun, saat terbenamnya cuma 55 menit saja. Fenomena itu juga sedikit banyak mempengaruhi durasi berpuasa masyarakat di sana.
Pria itu kemudian mengatakan bila saat berpuasa kemudian berubah. Puasa diawali pukul 01. 35 serta saat berbukanya jam 24. 48. Dengan kata lain, durasi berpuasa meraih 23, 5 jam. Sehingga dalam waktu kurang dari satu jam itu, mereka akan makan buka sekaligus makan sahur untuk hari berikutnya.
Keluarga, teman, serta kerabat pria itu yang tinggal di Bangladesh tak yakin bila dianya dapat puasa lebih dari 20 jam sehari. Tapi kemudian pria tersebut kalau ternyata dirinya sanggup serta baik-baik saja.
Wah, tak terbayangkan ya puasa lebih dari 20 jam seperti itu. Puasa memang tak sekadar menahan lapar dan haus saja. Tanpa niat yang kuat, rasanya tak bakal mudah untuk berpuasa selama itu.
Semoga bulan Ramadan kali ini jadi bulan yang lebih baik dari bebrapa bulan sebelumnya, ya Ladies. Kita lakukan yang terbaik dalam menunaikan ibadah puasa kali ini.
Pria dalam video itu menjelaskan kalau waktu berpuasanya mengikuti saat Turki. Jadi tidak makan dan tak minum mulai dari pukul 3 dini hari hingga pukul 9 malam.
Tapi saat tanggal 8 Juli 2015 tiba (waktu masihlah masuk bln. Ramadan), matahari mulai kembali terbenam. Namun, saat terbenamnya cuma 55 menit saja. Fenomena itu juga sedikit banyak mempengaruhi durasi berpuasa masyarakat di sana.
Pria itu kemudian mengatakan bila saat berpuasa kemudian berubah. Puasa diawali pukul 01. 35 serta saat berbukanya jam 24. 48. Dengan kata lain, durasi berpuasa meraih 23, 5 jam. Sehingga dalam waktu kurang dari satu jam itu, mereka akan makan buka sekaligus makan sahur untuk hari berikutnya.
Keluarga, teman, serta kerabat pria itu yang tinggal di Bangladesh tak yakin bila dianya dapat puasa lebih dari 20 jam sehari. Tapi kemudian pria tersebut kalau ternyata dirinya sanggup serta baik-baik saja.
Wah, tak terbayangkan ya puasa lebih dari 20 jam seperti itu. Puasa memang tak sekadar menahan lapar dan haus saja. Tanpa niat yang kuat, rasanya tak bakal mudah untuk berpuasa selama itu.
Semoga bulan Ramadan kali ini jadi bulan yang lebih baik dari bebrapa bulan sebelumnya, ya Ladies. Kita lakukan yang terbaik dalam menunaikan ibadah puasa kali ini.
CAR,FOREX,DOMAIN,SE,HEALTH,HOME DESIGN
