-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 21 Juli 2016

bagai manakah hukum sholat tidak pada waktunya karena tertidur..{baca selengkapnya semoga bisa bermanfaat}





Ada satu pertanyaan yang pernah diserahkan pada Syaikh Muhammad Bin Soleh Alutsaymin mengenai seorang yang bangun kesiangan serta tak dapat sholat subuh terkecuali sesudah melalui waktunya jadi apakah sholatnya di terima?

Beliau menjawab : Mengenai sholat subuh yang ia akhirkan hingga keluar dari waktunya walau sebenarnya ia dapat untuk untuk sholat pas pada waktunya lewat cara tidur lebih awal jadi sholatnya ini tidaklah di terima, lantaran jika seorang mengakhirkan sholat dari saat yang telah diputuskan tanpa ada udzur lalu dia sholat pada saat yang bukanlah saat sholat itu, jadi sholatnya tidaklah di terima berdasar pada sabda nabi :

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Siapa saja yang beramal (dalam perkara agama) yang tak ada misalnya dari kami jadi amalan ini tertolak (HR. Muslim)

serta orang yang mengakhirkan sholat dengan berniat tanpa ada udzur jadi ia sudah beramal dengan amalan yg tidak pernah diperintahkan oleh Alloh serta RasulNya jadi amalan itu tertolak.

Mungkin saja orang yang ketiduran tadi
bakal berdalil dengan sabda Nabi sollallahu alayhi wa sallam :

من نام عن صلاة أو نسيها فليصليها إذا ذكرها لا كفارة لها إلا ذلك

Siapa saja yang tertidur dari sholat atau lupa jadi sebaiknya ia sholat saat ia ingat serta tak ada kaffarat untuk sholat itu terkecuali hal semacam ini (HR. Bukhari)

Jika mungkin saja baginya untuk tidur lebih awal hingga dapat bangun lebih awal atau dia mempersiapkan jam weker atau dia memohon seorang untuk bangunkannya jadi tindakannya mengakhirkan sholat dan tak berupaya terlebih dulu ini termasuk juga bersengaja mengakhirkan sholat dari waktunya serta sholatnya tak di terima.

Mengenai sholatnya yang lain yang ia tegakkan pas pada waktunya jadi tetaplah di terima.

Saya (Red. Syaikh Utsaymin rahimahullah) memberi satu saran kalau harus untuk seseorang muslim menegakkan peribadahannya pada Alloh dalam kondisi yang diridhoi Alloh azza wa jalla, lantaran seorang di ciptakan didunia untuk melaksanakan ibadah pada Alloh serta ia tidak paham kapan maut bakal menjemputnya serta ia beralih ke alam akhirat kampung pembalasan yang bukanlah lagi tempatnya beramal seperti sabda Nabi sollallahu alayhi wa sallam :

إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له

Jika seorang mati jadi terputus amalannya terkecuali 3 hal : sedekah jariyah atau pengetahuan yang digunakan atau anak soleh yang mendoakannya (HR. Muslim)



CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DEIAGN