Lee Woon Jae memang tidak tersohor
macam Cristiano Ronaldo atau pesepakbola lainnya yang sering diulas
media. Namun di Korea Selatan ternyata dia sangat senior dan pernah
memperkuat tim nasional sepak bola Korea Selatan.
Namanya mencuat setelah dia mematahkan tendangan penalti pemain sayap timnas Spanyol, Joaquin, di perempat final Piala Dunia 2002. sebuah sejarah besar bagi sepak bola Korsel. Pertama kalinya mereka lolos ke babak semifinal sebab kemampuan Lee.
Namanya mencuat setelah dia mematahkan tendangan penalti pemain sayap timnas Spanyol, Joaquin, di perempat final Piala Dunia 2002. sebuah sejarah besar bagi sepak bola Korsel. Pertama kalinya mereka lolos ke babak semifinal sebab kemampuan Lee.
Dieluk-elukkan dalam aksinya itu, Lee mengatakan jika keberhasilannya
ada campur tangan Tuhan. Ya, Lee dikenal cukup relijius dan boleh
percaya boleh tidak, Lee seorang muslim taat. Tak banyak yang tahu sebab
di Korsel agama bukan hal yang dikedepankan. Berkeyakinan menjadi
urusan masing-masing individu dan tidak untuk diumbar. Ini sebabnya Lee
dan identitas muslimnya jarang terekspos, demikian dilansir
islamicmovement.org.
Lee sudah mengenal Islam sejak 2004. Sebelumnya dia memeluk Kristen. Namun perkembangan Islam yang pesat di negaranya membuat Lee tertarik mendalami dan akhirnya memutuskan menjadi mualaf di awal 2005. "Setelah menjadi muslim saya merasa hidup saya menjadi tenang dan memiliki tujuan yang jelas," ujar Lee.
Islam begitu membuat Lee terpesona. Dia seolah menemukan jati dirinya di agama ini. Dia pun mantap menjadi muslim. semua yang diwajibkan dalam Islam dijalaninya termasuk berpuasa saat Ramadan. Dia juga tak pernah ketinggalan salat lima waktu. Lee merasa beruntung tinggal di Korsel yang toleransi beragamanya sangat tinggi. Lee Woon Jae telah pensiun dari sepak bola sejak 2012 lalu.
Lee sudah mengenal Islam sejak 2004. Sebelumnya dia memeluk Kristen. Namun perkembangan Islam yang pesat di negaranya membuat Lee tertarik mendalami dan akhirnya memutuskan menjadi mualaf di awal 2005. "Setelah menjadi muslim saya merasa hidup saya menjadi tenang dan memiliki tujuan yang jelas," ujar Lee.
Islam begitu membuat Lee terpesona. Dia seolah menemukan jati dirinya di agama ini. Dia pun mantap menjadi muslim. semua yang diwajibkan dalam Islam dijalaninya termasuk berpuasa saat Ramadan. Dia juga tak pernah ketinggalan salat lima waktu. Lee merasa beruntung tinggal di Korsel yang toleransi beragamanya sangat tinggi. Lee Woon Jae telah pensiun dari sepak bola sejak 2012 lalu.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DEISGN