Ada satu jenis lagi perbuatan yang menyebabkan kesulitan hidup di dunia bahkan di akhirat yaitu ; KHIANAT
Pada saat ini masyarakat Indonesia sedang menyaksikan bagaimana
orang-orang yang berkhianat koruptor, manipulator (dsb) dengan jabatan
yang telah diamanahkan bangsa kepadanya di nodai oleh suatu perbuatan
khianat terhadap tugas-tugasnya dan kekuasaan yang dipegangnya. Para
pemegang amanah itu tidak menjalankan amanat sebaik-baiknya tetapi
tragisnya dilain pihak mereka terus berusaha mempertahankan amanat yang
diberikan kepadanya dengan berbagai cara, Walhasil ketika perbuatan
khianat itu terbuka hijabnya yang selama ini tertutupi, maka tidak saja
dirinya yang hancur karena malu, hilang martabat dan hartanya, hancur
pula perasaan keluarga dan orang-orang disekelilingnya.
Allah berfirman :
“ Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad ) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (Al Anfaal : 27)
Al Wahidi – semoga Allah merahmatinya – mengatakan , Ayat ini diturunkan
kepada Abu Lubabah ketika Rasulullah Saw mengutusnya ke Bani Quraizhah,
saat mereka dikepung. Sedang keluarga dan anaknya ada di dalamnya.
Kemudian mereka berkata kepada Abu Lubabah, “ Wahai Abu Lubabah, apa
pendapatnmu jika kita memakai keputusan Sa’ad demi kepentingan kita ? “
Kemudian Abu Lubabah mengisyaratkan kelehernya, maksudnya ia akan
disembelih, maka jangan kalian melakukan hal tersebut. Perbuatan itu
adalah khianat kepada Allah dan RasulNya. Abu Lubabah berkata “ Kakiku
masih tetap berada pada tempat itu, sampai aku sendiri menyadari bahwa
aku telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya . Allah berfirman ,
“ Dan sesungguhnya Allah tidak meridhai tipu daya orang yang berkhianat (QS Yusuf : 52)
Maksudnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang khianat
atas amanat yang dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah akan
membeberkan aibnya’ pada akhir nanti dengan dijauhkannya hidayah dari
Allah.
Allah berfirman :
Akan tetapi jika (tawanan-tawanan itu ) bermaksud hendak berkhianat
kepadamu, maka sesugguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum
ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha bijaksana (Al Anfaal : 71)
Meskipun para tawanan itu hendak mengkhianatimu, wahai Muhammad dengan
menampakkan seakan-akan baik dalam perkataannya dan mereka beriman,
tetapi sebenarnya mereka telah mengkhianati Allah, sebelum terjadi
peperangan ini yaitu perang Badar .
Allah berfirman,
“ Hai orang-orang beriman , janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (al Anfaal :27)
Maksudnya, janganlah kalian mengkhianati agama kalian dan Rasul kalian
dengan membocorkan rahasia-rahasia kaum Mukminin. Dan mengkhianati apa
yang telah diamanatkan kepada kalian berupa taklif-taklif syari,
kewajiban-kewajiban agama , sebagaimana firman Allah.
“ Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit , bumi dan gunung-gunung ,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan bodoh (Al Azhaab : 72)
Ibnu Abbas berkata,” khianat kepada Allah itu berupa perbuatan
meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dan khianat kepada
Rasulullah saw berupa perbuatan meninggalkan sunah-sunah yang telah
beliau gariskan dan melakukan maksiat terhadapnya. Begitu juga khianat
terhadap amanat, yaitu amal-amal yang telah Allah percayakan kepada
hamba-hambaNya
“Dan jika kamu khawatir terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan,
maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur
., sungguh Allah tidak menyukai orang yang berkhianat ” (Al Anfaal ’58)
Makna yang dimaksud adalah jika kalian khawatir terhadap suatu kaum akan
berbuat khianat , maka cabutlah perjanjian yang telah engkau sepakati
dan katakanlah kepada mereka bahwa kami telah mencabut perjanjian dengan
kalian , sekarang kami memerangi kalian . agar mereka tahu pentingnya
hal tersebut sehingga mereka akan sama-sama menyadari keutamaan
bersamamu dengan ilmunya itu. Janganlah kalian memerangi mereka
sedangkan diantara kalian dan mereka ada perjanjian , dan mereka menaruh
percaya kepada kalian , hingga perbuatan ini dianggap sebagai tindak
pengkhianatan dan mengingkari janji. “ Innallaha laa yuhibbul khaainin”
ungkapan ini sebagai alasan diperintahkannya membatalkan perjanjian
,karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat khianat dan tidak
dapat dipercaya.
Allah berfirman
“….dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah) karena membela orang-orang yang khianat” ( An Nisaa : 105)
“
Dan janganlah kamu berdebat untuk membela orang –orang yang
mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
selalu berkhianat lagi bergelimang dosa (an Nisaa; 107)
Maksudnya
janganlah kalian berdebat untuk membela orang yang mengkhianati dirinya
dengan melakukan maksiat. Bahwa Alah tidak menyukai orang yang sangat
suka berkhianat, tenggelam dalam jurang kemaksiatan dan dosa.
Rasulullah saw bersabda;
Tidak ada iman bagi orang yang tidak dapat diamanati . Tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati perjanjian
(Hr Ahmad. Al Bazzaar, ath Tharani dan Ibnu Hibban)
Khianat akibatnya akan jelek dalam segala hal. Bahkan dalam suatu
kondisi akan lebih jelek dari yang lainnya. Orang yang berkhianat dalam
suatu hutan , tidak sama dengan orang yang berkhianat terhadap sanak
saudara, harta dan melakukan pebuatan-perbuatan dosa besar. Rasulullah
saw bersabda,” Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; jika ia berbicara
akan berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya , ia
akan berkhianat (HR Bukhari dan Muslim)
Rasullah saw bersada “ Allah berkata, Aku menjadi fihak yang ketiga dari
dua orang yang bersepakat, selama tidak ada salah satunya yang khianat.
Di dalam hadits itu juga disebutkan Perkara pertama kali yang akan
diangkat dari manusia adalah amanah. Dan yang terakhir kali yang tersisa
adalah shalat. Barangkali orang yang melakukan shalat itu tidak akan
mendapat kebaikan sedikit pun ( Hr bu Dawud dan Al Hakim).
Rasulullah saw juga bersabda, “ Jauhkanlah kalian dari amanat, karena ia
adalah akhlak yang paling tercela (Hr abu Dawud , An Na- Nasa’I, dan
Ibnu Maajah)
Rasulullah saw bersabda,” Beginilah ahli neraka, beliau menyebutkan
seeorang yang tidak diragukan sifat tamaknya dan jika ia diamanati maka
pasti akan khianat.”
Ibnu Mas’ud r.a. berkat,” Di hari Kiamat akan didatangkan orang yang
khianat dengan amanahnya. Kemudian dikatakan kepadanya,” tunaikan
amanahmu.” Kemudian ia berkata, bagaiamana mungkin aku bisa wahai
Tuhanku, sedang dunia telah sirna? Beliau berkata,” kemudian amanah itu
berwujud seperti sesuatu ketika ia diambil dari neraka jahanam dan
dikatakan kepdanya,” turun dan ambillah ia, kemudian keluar darinya.”
Beliau berkata,” Kemudian ia turun dan mengambilnya dengan digendong di
pundaknya , yang beratnya melebihi berat gunung di dunia. Sehingga
ketika ia mengira bahwa ia telah selamat, tiba-tiba ia tergelincir
kembali. Tergelincir dalam neraka selama-lamanya. “ Kemudian beliau
berkata, shalat adalah amanah. Wudhu adalah amanah. Mandi wajib adalah
amanah. Timbangan adalah amanah. Maka berikanlah semua titipan itu.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN