Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti
ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di
pegunungan yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak
seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu
tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik
Georgia.
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang
dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah
(Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang
dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat
itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam
untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50
orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat
al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya
5000 dinar untuk penelitian ini.
Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin
Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara
ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir,
lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak
dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk
membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba
di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari,
Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah
berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam
bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj
tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu
berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.
Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma-juj. Di situ ia
melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter.
Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi
itu disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk
detailnya, silakan baca: Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya
al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).
Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di
sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam
sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk
mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema
teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu
betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya-juj-Ma-juj itu.
Ya’juj-Ma’juj sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam
Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering
mengganggu, menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar
dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan
suku Ya’juj dan Ma’juj kepada Iskandar Dzul Qarnain. Iskandar kemudian
menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya
dengan tembok dan pintu besi.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa
Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada
yang pernah melihat Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat
gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup
melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil.
Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand
(Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di
Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil
penelitiannya kepada Khalifah.
Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah,
pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina.
Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di
sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN