-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 September 2016

Luar Biasa , 5 Mahasiswa UGM bikin obat luka penderita diabetes dari lendir lele !!! bantu share ya






Penderita diabetes berisiko memperoleh amputasi bila mengalami luka dibagian tubuh. Pasalnya, luka pada penderita diabetes mudah terinfeksi bakteri Methicillin Resistant Staphylococus Aerus (MARSA).

Bakteri MARSA akan membuat penderita diabetes jadi susah sembuh bila terserang luka. Perihal ini pula yang menginspirasi lima mahasiswa UGM membuat salep bernama SCRIAC­BIOLINGENT untuk luka kronis diabetes dari kelenjar lendir lele.

 " Kami memakai lendir lele sebagai bahan dasar obat, " tutur satu diantara pencipta obat penderita diabetes, Utami Tri Khasanah, Jumat (5/8).

Terkecuali Utami Tri Khasanah, penemu obat tersebut di antaranya yaitu Joshua Alif Wendy, Dion Adiriesta Dewanda, Megaria Ardiani dan Raden Mas Ravi Hadyan.

Utami menjelaskan selanjutnya, bakteri MARSA yang ada pada luka penderita diabetes merupakan
bakteri Pathogen yang tidak mempan dengan beragam jenis antibiotik. Oleh karena itu, dia memakai lendir lele karena mengandung senyawa
protein aktif berbentuk Antimicrobial Peptides (AMPs).

 " AMPs mempunyai kesibukan bakterisidal yang kuat membunuh bakteri pathogen pada luka penderita diabetes, " ujarnya.

Sistem pembuatan salep dikerjakan dengan mengambil lendir pada badan lele berusia 4­6 bulan dengan cara dikerik memakai sendok. Setiap satu ekor lele memiliki lendir yang bisa di ambil berkali-kali dan tidak mengakibatkan kematian lele.

Setelah itu lendir lele itu digabung dengan Poly Ethylen Glycon (PEG) atau bahan dasar salep. " Tiap
satu ekor lele bisa membuahkan satu botol salep ukuran kecil, " lebih  Utami memberikan, salep bernama SCRIAC­BIOLINGENT sudah dikerjakan uji coba pada tikus. Dua tikus yang sudah diinduksi penyakit diabetes masing­masing di beri salep itu dan yang lain di beri obat antibiotik umum yang terjual di toko­toko.

Sesudah diuji cobalah selama 15 hari, tikus yang diolesi salep itu lukanya lebih cepat kering dan tutup. Sedang yang memakai obat antibiotik luka masihlah basah.

 " Sesudah diterapkan selama 15 hari ternyata akhirnya luka infeksi yang memakai salep lendir lele lebih cepat kering dan tutup sembuh. Sedang yang di beri antibiotik komersial jadi lukanya menyebar, " tutur Utami.

Diluar itu, salep dengan bahan paling utama lendir lele ini pada umumnya bisa dipakai pada luka badan bagian luar. " Jadi tidak harus luka pada penderita diabetes saja, namun keseluruhannya, " katanya.

Walau demikian, salep ini belum bisa diperjualbelikan pada orang-orang umum. Hal semacam itu karena salep masih butuh dikerjakan sebagian bagian uji coba lagi.

 " Masihlah butuh dikerjakan uji praklinis untuk dapat dipakai pada manusia, " tambah Utami
 
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN