-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 15 Januari 2017

BERHATI - HATILAH...Perempuan Masa Kini, Berhentilah Mengucapkan Terserah



Perempuan Masa Kini, Berhentilah Mengucapkan Terserah
Perempuan Masa Kini, Berhentilah Mengucapkan Terserah
Sahabat Ummi, kata ajaib dan sakti “terserah” menjadi senjata pamungkas perempuan masa kini. Malas menjawab, terserah. Ingin dimengerti, cukup dengan terserah. Semuanya terserah pokoknya.
Apakah semua masalah bisa diselesaikan dengan terserah?
  1.   Suatu saat kita diharuskan memilih
Sahabat Ummi, jika suatu hari nanti kita dihadapkan pada suatu pilihan, apakah kita masih mau bilang terserah? Bahkan jika suatu hari nanti kita berada di posisi pemimpin, masih mau bilang terserah? 
  1.   Terkadang merupakan sifat menyebalkan
Percayalah, terserah bukan sebuah ciri “manut” dan rendah hati. Kata-kata terserah malah menimbulkan kemalasan bagi orang lain. Lama-kelamaan mereka akan malas meminta pendapat dari kita. 
  1.   Jangan terlalu nyaman
Menyerahkan keputusan pada orang lain tidak selamanya menjadi pilihan yang baik. Terbiasa menyerahkan hidup pada orang lain membuat kita terlalu nyaman dan malas berinovasi. 
  1.   Tidak semua orang bisa jadi cenayang
Terserah biasanya diartikan sebagai “harusnya kamu mengerti mauku”. Tidak semua orang bisa memahami keinginan kita bukan? Cobalah lebih tegas.
Semoga bermanfaat.