Berikut Ini Hewan Pembawa Pesan Kiamat | Baca Selengkapnya!!
- Sebagaimana kita ketahui jika kiamat adalah suatu kepastian yang akan
dialami oleh alam semesta dan merupakan rukun iman yang ke enam. Buat
Sahabat
untuk menambah pengetahuan dan wawasan hendaklah kita sebagai umat
muslim meyakini tentang datangnya hari kiamat. Tidak hanya agama yang
membicarakannya, kajian para ilmuan juga menyatakan bahwa dunia dan
seisinya pada suatu saat akan mengalami kehancuran.
Dalam Agama Islam, begitu banyak Nabi dan Rasul diutus untuk
menyampaikan tentang kabar tersebut. Tidak ada yang tahu pasti kapan
terjadi, namun Allah SWT sudah menjelaskan tentang tanda-tandanya.
Pertanda yang paling terkenal ialah ketika sang surya terbit dari barat.
Ternyata tidak hanya itu, menjelang kiamat akan ada binatang aneh melata
yang muncul dari dalam perut bumi dan mampu berbicara. Binatang ini
memberikan tanda pada wajah manusia, yang menjadi pembeda antara orang
beriman dan tidak. Binatang apa ini sebenarnya ? Binatang ini bernama Dabbah
dan berkali-kali disebut Rasulullah SAW sebagai salah satu tanda
dekatnya kiamat. Bahkan Allah SWT dalam dalilnya juga menjelaskan
tentang binatang ini. Hal ini tertera dalam Quran Surat An-Naml: 82 yang
artinya sebagai berikut.
“Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah
(binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.”
(An-Naml: 82)
Rasulullah SAW juga bersabda tentang Dabbah ini dan menjadi salah satu
pengingat Umat Islam untuk selalu bertaubat. Dalam hadist Riwayat
Muslim, Rasul menyebut tiga perkara yang jika ketiganya keluar maka
semua taubat dan amal tiada gunanya. Ketiganya ialah terbitnya matahari
dari arah barat, Dajjal dan Dabbah.
“Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan
orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan
yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu ialah: terbitnya
matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda : “Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama
kali muncul ialah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang
kepada manusia pada waktu Dhuha. Mana saja yang lebih dahulu muncul,
maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR.
Muslim)
Beliau pun bersabda : “Bersegeralah kalian beramal (sebelum datangnya)
enam perkara… (beliau menyebutkan di antaranya) dabbah.” (HR. Muslim).
Nantinya sesudah keluar, Dabbah akan berbicara kepada manusia dan
mengabarkan bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah. Ia
memberikan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir. Tanda untuk
orang yang beriman ialah wajah yang bercahaya, sedangkan yang tidak,
tandanya diberikan dibagian hidung sebagai tanda kekufurannya.
“Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah
mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta
dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, Dari
salah seorang yang dicap wajahnya..” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh
al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).
Nantinya Dabbah akan keluar dari Mekkah dari masjid yang paling mulia.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid
VIII/ 7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’.
“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka
(sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang
demikian tiba-tiba bumi terbelah.”
Perbedaan pendapat banyak terjadi di kalangan ulama tentang Dabbah ini.
Dabbah secara bahasa memiliki makna hewan yang berjalan di atas bumi.
Beberapa ulama mengatakan bahwa Dabbah ialah anak unta yang disapih dari
unta Nabi Shalih.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud
ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, bahwa Rasulullah saw
menyebut tentang dabbah, (lalu beliau menuturkan hadits, di dalamnya ada
ungkapan)
“Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).” Yang Kedua,
dabbah ialah al-Jassasah yang disebutkan dalam hadits Tamim ad-Dari
pada kisah Dajjal. Pendapat ini dinisbatkan kepada Abdullah bin Amru bin
‘Ash. Pendapat ini tidak kuat lantaran sifat-sifat dan apa yang
dilakukan oleh si dabbah tidak cocok dengan gambaran al-Jassasah dalam
hadits Tamim ad-Dari.
Yang Ketiga, dabbah ialah ular yang mengawasi dinding Ka’bah,
yang disambar oleh elang ketika orang-orang Quraisy hendak membangun
Ka’bah. Pendapat ini dinisbatkan oleh al-Qurthubi kepada Ibnu ‘Abbas ra.
Hanya, beliau tidak menyebutkan sumbernya.
Yang Keempat, dabbah ialah manusia yang berbicara, mendebat dan
membantah orang-orang yang gemar melakukan bid’ah dan kekufuran agar
mereka berhenti. Agar jika mereka binasa, mereka binasa dengan
keterangan (hujjah) yang nyata.
Yang Kelima, Dabbah ialah bakteri yang berbahaya yang akan
membuat manusia menderita. Bakteri tersebut melukai bahkan bisa
membunuhnya. Ketika melukai seseorang ia membawa pesan berupa nasihat
kepada manusia seandainya mereka memiliki hati yang bisa berpikir,
sehingga mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kepada agamanya dan
menekan mereka untuk menerima hujjah. Ini ialah pendapat yang dipegang
oleh Abu ‘Ubayyah dalam komentarnya terhadap kitab an-Nihayah/ al-Fitan
wal Malahim, karya Ibnu Katsir.
Sebagai umat islam, cukup saja percaya dengan kabar dari manusia paling dekat dengan Allah, Nabi Muhammad SAW ini. Selebihnya, kita serahkan kepada Allah yang Maha Mengetahui atas segala yang telah dan akan terjadi di muka bumi ini.
Semoga pengetahuan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang membaca.
Terima Kasih dan Jangan Lupa Bagikan!!