Buat Para Istri, Mengapa Tidak Boleh Berhutang Tanpa Sepengetahuan Suami? | Berikut Penjelasannya!! angan sampai hal ini terjadi pada diri anda. Sebagai umat islam wajiblah kita ketika telah berumah tangga tidak memiliki rahasia kepada pasangannya dan saling terbuka seperti halnya jika memiliki hutang haruslah pasangan mengetahuinya. Seperti para istri pernahkah memiliki hutang tanpa sepengetahuan suami ? Misalnya kredit panci, kredit baju, kredit tas, atau benar-benar berhutang uang pada orang lain tanpa diketahui suami? Sebenarnya, bolehkah seorang istri berhutang tanpa sepengetahuan suaminya?
Jawabannya tentu saja bisa sangat bervariasi tergantung kondisi,
misalnya berapa besar uang yang dipinjam, dan untuk keperluan apa sang
istri berutang. Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah ketika
berhutang sang istri mempergunakan barang sebagai jaminan? Jika ya,
barang milik siapakah yang dipergunakan sebagai jaminan?
Jika jumlah utang
cukup kecil dan masih bisa ditangani sendiri oleh istri, misal hanya
sekadar utang sayur-mayur, utang baju yang bisa dicicil bulanan, atau
utang peralatan dapur yang murah meriah, mungkin tak perlu memberitahu
suami pun tak masalah, apalagi jika karakter suami tak mau ribet dengan
urusan sepele.
Akan tetapi jika jumlah utang mencapai angka yang cukup signifikan,
apalagi sampai harus menjaminkan sesuatu, misalnya surat tanah, BPKB
kendaraan, dan barang tersebut adalah aset milik suami atau milik
bersama antara suami istri, maka sudah sepatutnya istri meminta izin
terlebih dahulu pada suami ketika hendak mengagunkan aset tersebut.
Bagaimana pun jika terjadi sesuatu yang membuat istri tak bisa melunasi
utang, maka meskipun suami tak berkewajiban melunasi utang istri, namun
bisa dipastikan suami akan turut bertanggungjawab terhadap utang yang
dimiliki sang istri.
Oleh karena itu, untuk para istri, camkanlah bahwa sangat penting
menjaga diri dari jeratan utang! Apalagi saat ini utang bukan hanya
untuk kebutuhan riil melainkan sudah dijadikan gaya hidup. Tak hanya
dalam membeli kendaraan ataupun rumah, bahkan segala jenis barang pun
bisa dicicil, mulai dari gadget, make up, dan lainnya. Hal ini tampak
sepele, namun sebenarnya amat berbahaya karena jika utang sudah menjadi
gaya hidup, akan merasuk sebagai karakter diri yang bersifat boros atau mubazir, na’udzubillah min dzalik.