Aku hanya ingin kau
mengerti, ada kuasa yang lebih hebat dari sekedar harap dan ingin kita berdua. Ada
Ia yang maha mengetahui isi hati dan kehidupan kita nanti, pakah akan bersama
dan bahagia tau saling menyakiti setelah berjanji sehidup semati. Tak ada yang
tahu, dan aku berharap kau pun mengerti akan takdirnya yang selalu memberi
jalan terbaik.
Aku hanya bisa berharap dalam doa, semoga aku dan kamu mendapatkan jodoh yang terbaik. Jodoh yang
dapat saling mendekatkan ke jannah-Nya, jodoh yang dapat saling membimbing dan
menguatkan iman. Jodoh yang bukan hanya sekedar se-hidup, tapi juga se-surga
dan bahagia dalam naungan ridho-Nya.
Tapi kalau boleh
memilih dan meminta langsung pada-Nya. Aku memilih namamu untuk bisa bersanding
di samping namaku kelak, tertulis dalam sebuah buku pernikahan yang akan sulit
terpisahkan. Ia kamu, adalah nama yang selalu aku sebut dalam doa dan aku
usahakan untuk menjadi sosok terbaik.
Dan bahagia itu
ketika kita saling memanggil dalam doa, kamu dan aku yang semoga Allah merestui
mejadi kita. Kita yang saling terikat oleh doa dan bertemu karena takdir serta
kemurahan-Nya. Tinggal menunggu waktu untuk bertemu dan dipersatukan dalam
restu orang tua serta kerabat saudara
Tapi, jika jodohku
bukan namamu dan begitu sebaliknya padamu. Ikhlas ini bersama dengan keyakinan
kalau cinta pada Rabbku melebihi cintaku pada makhluknya. Walaupun mungkin akan
terasa sakit dan kecewa, semoga itu tak akan lama. karena rindu ini kita simpan
baik-baik untuk seseorag yang pantas dan tidak saling menyakiti.
Biarkan kita
sekarang saling memantaskan diri dan saling mendekati dengan doa yang selalu
kita panjatkan padanya. Adapun akhirnya akan seperti apa, kita sudah saling
berusaha untuk saling menjaga dengan tidak saling mendekati. Karena cinta yang
benar-benar sejati tidak akan pernah memperkanalkan diri dan memberi harapan, kalau
tidak ingin menikahi.
