-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 09 Januari 2017

Mengejutkan! 3000 Tahun Tak dibuka, 2 Kamar Fir'aun Ternyata Isinya Adalah...

 

Para ilmuwan meraih temuan mengejutkan diwaktu laksanakan pemindaian di piramida yg jadi makam Firaun Tutankhamun. Hasil pemindaian itu menunjukkan adanya dua ruang yg tidak tersentuh selagi 3.000 thn.

Seperti yg dilansir dream, menurut Menteri Kepurbakalaan Mesir, Mamdouh El-Damaty, lokasi misterius ini diduga berisi material logam maupun organik.

Mamadouh menyambung, lokasi misterius ini dapat dipindai kembali terhadap akhir bln ini. Lantaran, para peneliti butuh meraih gambaran yg lebih terang lagi.Penemuan ini setidaknya mampu jadi arahan baru bagi masa-masa kuno di Mesir yg penuh “gejolak”. & banyaknya peneliti berspekulasi tempat itu jadi makam Ratu Nefertiti, istri dari ayah Firaun Tutankhamun.

Sementara itu, Mamadouh pun memperkirakan bahwa lokasi tersebut ialah makam anggota keluarga dari Firaun Tutankhamun. Meskipun begitu, dirinya tak berspekulasi apakah ruang itu makam dari Nefertiti.

Di akhir 80an, Perancis meminta Mesir utk mengirimkan mumi Firaun utk dilakukan serangkaian eksperimen & penelitian.

Hasilnya mumi penguasa Mesir populer tersebut hasilnya tiba di Perancis. Mumi itu seterusnya dipindahkan ke lokasi kusus di Monument Center. Para arkeolog, ahli bedah & ahli anatomi sejak mulai jalankan studi berkaitan mumi ini dalam upaya buat menyelidiki misteri Firaun.

Dokter bedah senior & ilmuwan yg bertanggung jawab atas studi berkaitan mumi Firaun yakni Profesor Maurice Bucaille. Sementara proses restorasi mumi terjadi, Maurice Bucaille sibuk bersama pikirannya. Beliau coba utk menemukan bagaimanakah Firaun ini wafat.

Dikala larut tengah malam, dirinya menemukan penyebabnya. Sisa-sisa garam yg terjebak dalam badan mumi itu yaitu fakta bahwa dirinya wafat lantaran tenggelam & mayatnya langsung diangkat dari laut.

Kelihatan terang pun bahwa para pendeta Mesir kuno buru-buru mengawetkan badan Firaun tersebut. Namun Maurice bingung dgn suatu pertanyaan, gimana badan ini--dengan mengesampingkan badan mumi yang lain dari Mesir kuno-- masihlah utuh sampai kini biarpun tubuhnya sempat tenggelam di laut.

Maurice sibuk memikirkan aspek tersebut disaat seseorang koleganya menyampaikan tak usah terlampaui dipikirkan sebab dalam Islam disebutkan bahwa Firaun ini memang lah tenggelam.
Terhadap awalnya, ia amat tak percaya & menolak pendapat tersebut. Beliau mengemukakan penemuan seperti itu cuma mampu ketahuan lewat peralatan pc mutakhir & mutahir.

Maurice bertambah tercengang sesudah koleganya yg lain mengemukakan bahwa Alquran, kitab suci yg diakui muslim, menceritakan kisah tenggelamnya Firaun &
menyampaikan badan tersebut dapat masih utuh meski beliau sudah tenggelam.

Maurice bertambah terperanjat & tetap bertanya-tanya, dari mana kitab suci umat Islam ini memperoleh data, sementara mumi tak ditemukan hingga 1898. Terkecuali itu Alquran serta baru diturunkan terhadap umat Islam selagi lebih dari 1400 thn sesudah sejarah tenggelamnya Firaun. Mengingat pula hingga sekian banyak dekade dulu semua umat manusia termasuk juga muslim tak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan firaun mereka?

Maurice Bucaille terjaga sepanjang tengah malam menatap badan Firaun, berpikir mendalam soal kitab Alquran yg dengan cara eksplisit mengemukakan bahwa badan ini dapat utuh sesudah tenggelam.

"Bisakah diakui nabi Muhammad SAW tahu mengenai ini lebih dari 1.000 th yg dulu waktu aku baru saja mengetahu hal tersebut?" pikir Maurice.

Pikiran Maurice tengah malam itu dipenuhi beraneka ragam pertanyaan & keheranan berkenaan kitab suci umat Islam. Mumi tersebut hasilnya dikembalikan ke Mesir.

kasmaran dgn Alquran

Namun, lantaran beliau telah tahu menyangkut kisah Firaun version muslim, beliau cepat berkemas & laksanakan perjalanan ke Arab Saudi. Kebetulan disaat itu di Arab Saudi diadakan konferensi medis yg dihadiri tidak sedikit ahli anatomi muslim.

Di sana, Maurice memberitahu mereka menyangkut penemuannya, yakni bahwa badan Firaun itu masihlah utuh bahkan sesudah dia tenggelam. Salah satu peserta konferensi mengakses Alquran & membacakan surat Yunus ayat 92 yg menceritakan kisah bagaimanakah badan Firaun diangkat dari basic laut & atas izin Allah, badan itu bakal utuh biar jadi bahan renungan bagi beberapa orang yg berpikir setelahnya.

Dalam kegembiraannya sesudah dibacakan ayat tersebut, Maurice berdiri di hadapan para peserta konferensi berbicara, 'Aku sudah masuk Islam & yakin terhadap Alquran ini'.

Disaat kembali ke Perancis, Maurice Bucaille menghabiskan 10 th jalankan studi menyangkut kesesuaian fakta-fakta ilmiah waktu ini bersama yg disebutkan dalam Alquran. Ia mengusahakan meyakinkan dia bahwa Alquran tak sempat tidak searah dgn satupun bukti ilmiah.

Ia selanjutnya posting buku menyangkut Alquran yg menghebohkan semua negara-negara Barat, dgn judul, "The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light Of Modis Knowledge."

Buku tersebut amat sangat laris & bahkan beberapa ratus ribu eksemplar sudah diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Persia, Turki & Jerman. Bahkan menyebar ke nyaris seluruhnya toko buku di semua dunia.

"Sisi ilmiah dari Alquran sudah mengejutkan aku sejak awal, lantaran pikiran aku belum sempat menonton demikian tidak sedikit kajian ilmu wawasan yg disuguhkan dengan cara akurat. Itu semacam cermin bagi ilmu wawasan yg telah ditulis dalam buku-buku ilmiah sampai kini padahal ilmu tersebut telah ada lebih dari 13 abad yg dulu," sepenggal catatan kata pengantar Maurice dalam bukunya.