-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 10 Januari 2017

Penting,! Buat Kamu yang Sering Minta Rujukan BPJS, Waspadalah Dengan 3 Huruf Berbahaya Ini (Simak Selengkapnya dan Bagikan)

Semua Bisa-Kalo anda enggak waspada, bebrapa bisa anda harus ngeluarin uang ratusan sampe jutaan rupiah lho! Kalo dahulu kita mengenal arti Asuransi Kesehatan (Askes), sekarang jamannya telah ganti pake BPJS kesehatan. BPJS ini yaitu progam jaminan kesehatan dari pemerintah yang resmi beroperasi sejak 1 Januari 2014. 
Untuk jadi anggota BPJS, peserta mesti membayar iuran (dari 25 ribu-80 ribu) tiap bln. sesuai dengan kelasnya. Dan waktu ini, BPJS telah hampir dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. 
Kemunculan BPJS ini bisa disebut begitu berguna. Pasalnya, menolong warga yang kurang sanggup 
untuk peroleh sarana kesehatan dengan cara layak. Tapi anda juga patut siaga, karena bila kamu 
tidak memahami prosedurnya secara jeli, BPJS jadi jadi merugikan. 
1. Keuntungan mempunyai BPJS Kesehatan 
Mungkin beberapa besar dari kalian sudah tau ya keuntungan jadi peserta BPJS. tetapi tidak ada salahnya kita bahas dikit. Supaya belom paham, jadi lebih paham lagi. 
Jadi keuntungan memiliki BPJS, itu : Anda enggak butuh ngeluarin uang bila berobat ke puskesmas atau dokter tempat anda mendazarkan diri jadi peserta BPJS. 
Bila penyakitmu condong kritis, dokter/puskesmas akan memberi surat rujukan ke rumah sakit 
terdekat. Hingga anda bisa diobati sampai pulih. 
Apabila anda sangat terpaksa dirawat inap dirumah sakit, jadi sebagian atau semua biaya di rumah sakit dijamin BPJS Kesehatan. 
Apabila kita harus dioperasi maka BPJS Kesehatan akan menanggung sebagian atau semua biaya operasi. 
2. Dalam prakteknya, banyak pasien yang menggunakan rujukan BPJS dari puskesmas untuk berobat ke Rumah Sakit 
Jujur saja ya, saat ini begitu banyak orang yang gunain referensi BPJS buat berobat ke rumah sakit. Walau sebenarnya sakitnya hanya pilek, tetapi tidak ingin diobati di puskesmas. Penginnya ke tempat tinggal sakit, supaya ditangani dokter ahli. Sebenarnya hal ini tidak dibolehin sama pemerintah. Bila penyakit itu masihlah tergolong tidak berbahaya, cukup diatasi di puskesmas saja. Tetapi ya namanya orang Indonesia sukanya ngenyel. Alhasil puskesmas juga dijadikan tempat buat minta rujukan semata. 
3. " APS " , Tiga huruf yang harus diwaspadai dalam referensi BPJS Kesehatan 
Beberapa saat terakhir, satu di antara dokter menshare satu info yang cukup utama terkait rujukan BPJS. Ia rasakan " info butuh " ini saat menangani salah satu pasiennya, yaitu seseorang ibuk-ibuk berusia 60 th.. 
" Dok, saya minta dironsen, check cholesterol, asam urat, check jantung dan sekalian konsul ke dokter mata karena kabur, " ucap ibuk itu sambil nunjukin surat rujukan dari Puskemas. 
Menurut si dokter, puskesmas itu memiliki sarana yang cukup komplit dan dokter umum yang cukup 
senior. Tetapi tak tahu kenapa, ibuk ini lebih pilih ke RS. " Lho, kenapa ibu tidak dicetakkan surat eligibilitasnya, SEP? " Padahal tanpa ada SEP, biasanya si pasien bakal disertakan status pasien baru, resep kosong umum, tidaklah resep spesial BPJS. 
 " Saya juga tak tahu, dok. Kata petugas pendaꎲaran di depan saya harus bayar umum, karena rujukan saya ada problem. " Coba dokter buat pemeriksaan yang lengkap dahululah, nanti saya urus rujukannya belakangan, " si ibuk jadi makin kesal. 
Nah karena kasihan si ibu harus bayar semua pemeriksaan hingga ratusan ribu, akhirnya ayah dokter tadi bertanya ke segi pendaꎲaran. Bertanya masalahnya. " Di surat diagnosisnya ada tambahan 'APS', dok. Berarti si pasien dikira bisa diobati di PUSKESMAS, namun dia memohon sendiri ke rumah sakit, kasarnya memaksa minta referensi. Jadi mesti bayar sendiri, " jawab si petugas. 
Si pasien juga diberikan obat generik untuk 3-5 hari dan disarankan minta referensi baru dengan wantiwanti tanpa ada 3 huruf berbahaya tadi : A-P-S (atas keinginan sendiri). 
4. " APS " tengah jadi trend di th. ini, anda patut siaga!! 
Dasarnya gaes, anda harus siaga bila memohon referensi BPJS di puskesmas. Amati tiap-tiap kata di surat referensimu, sedetail-detailnya. Jangan sampai anda tidak tau bila tertulis " APS " di sana. Bisa-bisa anda harus ngeluarin duit banyak dirumah sakit. 
Di lain pihak, petugas pendaꎲaran di rumah sakit juga harus juga cermat lihat kode-kode atau huruf-huruf yang tampak simpel. Sebab bila sampai 'bablas', bisa memiliki resiko merugikan institusinya ratusan ribu sampai jutaan rupiah. 
Karenanya, baik pasien maupun sarana kesehatan primer baiknya sama-sama berkomunikasi. Apabila penyakitnya sederhana, tetapi si pasien ngotot minta berobat ke spesialis, jadi mereka harus ikhlas berobat secara APS. Karena sistem BPJS hanya lihat diagnosisnya, tidaklah kebiasaan berobat si pasien sebelumnya. 
sumber : http://www.medianusantara.net/2016/09/penting-buat-kamu-yang-sering-minta.html