Dakwah Media Islam - Banyak kabar berita media elektronik yang menyampaikan berita kalau ada wanita-wanita yang melahirkan begitu mudahnya tidak ada pertolongan bidan atau siapa juga. Sayangnya, beberapa wanita itu yakni wanita-wanita yang belum m3nikah. Artinya mereka yakni wanita yang hamil di lu4r nikah. Mereka bisa melahirkan dimanapun, umpamanya di jalan, di toilet dan di beberapa tempat yang lain yang minim perlengkapan dan pertolongan medis.
hail
Bahkan dalam fase ke4amilan juga mereka melaluinya begitu gampang. Besarnya kandungan tidaklah sangat terlihat hingga bisa mereka menyembunyikan. Mereka juga masihlah bisa ikuti aktivitas keseharian seperti umum umpamanya pergi sekolah, praktek lapangan, atau pulang pergi untuk bekerja.
Tengah di sisi lain, wanita-wanita yang memiliki kandungan dengan cara halal lewat jalan pernikahan biasanya alami kesulitan dan kepayahan saat memiliki kandungan dan melahirkan anaknya. Terkadang mereka alami kesusahan sejak mulai awal kandungan. Banyak dari calon ibu ini yang untuk makan saja alami kesulitan karena rasa mu4l yang menekan. Sekian masuk usia kandungan yang lebih tua, jadi ia akan ada dalam keadaan payah di mana untuk bergerak saja susah.
Jadi timbullah pertanyaan, mengapa wanita yang hamil di lu4r nik4h lebih
mudah mempunyai kandungan dan melahirkan di banding mereka yang hamil
melalui jalan pernikahan?
Sebenarnya semuanya kemudahan yang dihadapi wanita yang hamil di lu4r nikah yakni bentuk dari
dicabutnya pahala dari mereka.
Mereka tidak alami kepayahan seperti wanita-wanita lain yang hamil melalui jalur yang sah. Nikmat bersusah payah dalam mempunyai kandungan dan nikmat sakitnya dalam melahirkan telah dicabut darinya dan diganti dengan perasaan takut dan rasa bersalah yang menghantui.
Jadi dengan mudahnya mereka melahirkan meskipun tidak ada pertolongan orang lain. Dengan tidak ada orang lain ini, buka jalan dua pilihan buat mereka yakni apakah mereka bakal bertobat dan mengurus anaknya dengan baik atau mungkin saja mereka bakal berikan dosa dengan kerjakan perbuatan keji membunuh darah daging sendiri.
Banyak yang terjerumus tentukan jalan ke-2. Dengan tega mereka mengakhiri hidup bayi yg tak berdosa itu, tidak tahu dikubur atau dihanyutkan ke sungai. Lantas mereka berpura-pura tidak berjalan apa-apa dan berlaku beberapa umum saja di beberapa orang. Walau demikian, perasaan bersalah itu akan semakin besar dan merenggut ketenangan hidup darinya. Makan tak enak, tidur tak nyenyak dan tak ada lagi senyum bahagia yang akan menghiasi sehari-harinya.
Tengah nun jauh di sana, lelaki yang harusnya bertanggungjawab dengan semua mungkin saja saja tengah bersenang-senang dengan wanita lain tidak ada memperdulikan semua yang berjalan. Jadi merugilah wanita-wanita yang menyerahkan kehorm4tannya terlebih dulu halal pada lelaki tidak bertanggung-jawab dengan mengatasnamakan cinta. Untuk yang sudah terlanjur, lebih baik selekasnya bertobat dan lakukan perbaikan diri. Tengah untuk yang belum terjerumus lebih baik cepat-cepat berusaha untuk menjadikan hubung4n yang ditempuh kearah halal.
Sebenarnya semuanya kemudahan yang dihadapi wanita yang hamil di lu4r nikah yakni bentuk dari
dicabutnya pahala dari mereka.
Mereka tidak alami kepayahan seperti wanita-wanita lain yang hamil melalui jalur yang sah. Nikmat bersusah payah dalam mempunyai kandungan dan nikmat sakitnya dalam melahirkan telah dicabut darinya dan diganti dengan perasaan takut dan rasa bersalah yang menghantui.
Jadi dengan mudahnya mereka melahirkan meskipun tidak ada pertolongan orang lain. Dengan tidak ada orang lain ini, buka jalan dua pilihan buat mereka yakni apakah mereka bakal bertobat dan mengurus anaknya dengan baik atau mungkin saja mereka bakal berikan dosa dengan kerjakan perbuatan keji membunuh darah daging sendiri.
Banyak yang terjerumus tentukan jalan ke-2. Dengan tega mereka mengakhiri hidup bayi yg tak berdosa itu, tidak tahu dikubur atau dihanyutkan ke sungai. Lantas mereka berpura-pura tidak berjalan apa-apa dan berlaku beberapa umum saja di beberapa orang. Walau demikian, perasaan bersalah itu akan semakin besar dan merenggut ketenangan hidup darinya. Makan tak enak, tidur tak nyenyak dan tak ada lagi senyum bahagia yang akan menghiasi sehari-harinya.
Tengah nun jauh di sana, lelaki yang harusnya bertanggungjawab dengan semua mungkin saja saja tengah bersenang-senang dengan wanita lain tidak ada memperdulikan semua yang berjalan. Jadi merugilah wanita-wanita yang menyerahkan kehorm4tannya terlebih dulu halal pada lelaki tidak bertanggung-jawab dengan mengatasnamakan cinta. Untuk yang sudah terlanjur, lebih baik selekasnya bertobat dan lakukan perbaikan diri. Tengah untuk yang belum terjerumus lebih baik cepat-cepat berusaha untuk menjadikan hubung4n yang ditempuh kearah halal.