Kepulangan Kasrin, tukang becak yang dapat berhaji dengan cara misterius
itu jadi bahan pembicaraan dimana-mana. Tidak cuma di sosial media,
tetapi di tempat tinggalnya yang ada di Dukuh Gembul Desa Sumberrejo
Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang juga setiap waktu dipadati oleh
warga yang menginginkan tahu ceritanya.
Tukang Becak Yang Berhaji Secara Misterius Itu Akhirnya Buka Suara, Begini Kisahnya
Kasrin (pakaian putih) bersalaman dengan sejumlah warga di rumahnya (Yayan Isro Roziki/Tribunjateng. com)
Mereka beberapa besar merasa heran bagaimana dapat seorang tukang becak
yang setiap hari mangkal di depan Masjid Agung Lasem Rembang itu dapat
berhaji. Sesaat dari data yang dimiliki Kemenag, Kasrin tidak termasuk
jamaah haji yang pergi th. ini.
Sembari mempersilakan dan menyalami sejumlah warga yang datang dari
beragam daerah, Kasrin lalu menceritakan pengalamannya saat menunaikan
haji yang caranya sulit dimengerti itu.
“Sejak pergi dari Lasem pada Selasa (23/8) malam, saya selalu
membuntuti Bu Indi, ” ucap Kasrin memulai, seperti dikutip dari Tribun
Jateng (06/10/2016).
Dari info Kasrin, sosok Bu Indi jadi sentral kenapa ia dapat
melaksanakan ibadah haji. Disebutkannya kalau Bu Indi merupakan sosok
dari alam lain serta sudah jadi pemakai becaknya sejak 21 th. silam.
Rumah Bu Indi sendiri tidak jauh dari tempat Masjid yaitu ada di sekitar
Balai Desa Ngemplak Kecamatan Lasem. Kasrin juga tahu kalau lokasi itu
adalah tempat kosong. Tetapi setelah bertemu dengan Bu Indi, tempat itu
juga seakan-akan telah berdiri satu rumah.
“Tapi sejak mengenal Indi, dalam pandangan saya di situ ada rumah.
Mungkin bila yang saksikan orang lain, ya masih berbentuk tanah kosong,
tidak ada rumah di situ, ” lanjutnya.
Kasrin menceritakan kalau sejak awal pemberangkatan, ia diminta untuk
memegang sisi belakang baju dari sosok makhluk gaib itu serta tidak bisa
melepasnya.
“Di dalam bus waktu berangkat, Bu Indi duduk di samping saya. Kami
duduk dibagian tengah, namun sepertinya orang-orang di bus tidak
menyadari keberadaan kami, ” tutur Kasrin.
Tukang Becak Yang Berhaji Secara Misterius Itu Akhirnya Buka Nada, Begini Kisahnya
Beberapa warga sedang mendengarkan cerita Kasrin sambil meminta doa (Yayan Isro Roziki/Tribunjateng. com)
Waktu ada di Embarkasi Donohudan, Boyolali, Kasrin juga melakukan hal
yang sama yaitu selalu membuntuti Bu Indi tanpa sedikit juga sangsi. Ia
sendiri telah merasakan keanehan karena walau turut dalam rombongan
kloter, dirinya tidak diperiksa sama sekali oleh petugas bandara.
“Sesampainya di Solo (Boyolali) dahulu ya naik pesawat bareng-bareng
dengan rombongan dari Rembang. Ya naik begitu saja, tidak diperiksa atau
bebrapa gimana, ” ungkapnya.
Saat ada di tanah suci, Bu Indi lalu mengingatkan Kasrin tidak untuk
sedikit juga terpisah dengannya. Karena bila tidak, Kasrin tidak dapat
pulang lagi ke tanah air.
“Di sana, di tanah suci selama 44 hari menunaikan ibadah haji, saya
selalu membuntuti Bu Indi. Baik waktu sai, tawaf mengelilingi Ka’bah,
salat dan lain-lain, ” ucap Kasrin mengisahkan.
Kasrin juga bermalam bersama dengan Bu Indi dalam satu ruang di salah satu pemondokan.
“Saya nginap di satu bangunan dua lantai, ” katanya.
Sepanjang pemberangkatan sampai ada di tanah suci serta menuju
kepulangan, Kasrin juga diwajibkan tidak untuk lakukan komunikasi dengan
orang lain tanpa ada seizin Bu Indi.
“Semua keperluan saya telah dipenuhi Bu Indi, ” ucapnya.
Sementara itu saat Hari Raya Idul Adha, Kasrin juga turut berkurban.
Bahkan ia serta Bu Indi berkurban masing-masing satu unta. Adapun biaya
untuk beli unta itu ditanggung oleh Bu Indi.
“Satu unta untuk keluarga disini, satu unta untuk keluarga Bu Indi.
Harga satu ekornya 17 juta, beli pakai duitnya Bu Indi. Saya hanya
nyumbang 2 juta, duit saku yang saya bawa dari rumah waktu berangkat, ”
tambahnya.
Saat ini, saat Kasrin dijemput serta pulang ke rumahnya, ternyata sosok
Bu Indi pun turut bersama Kasrin. Bahkan masih ada didalam kamarnya.
“Bu Indi juga turut ke sini, namun tak ada yang dapat melihatnya. Saat ini juga orangnya ada di dalam kamar, ” ujarnya.
Warga yang berdatangan serta mendengarkan cerita Kasrin bisa berhaji
juga begitu takjub. Tidak hanya itu saja, sebagian dari mereka meminta
didoakan oleh tukang becak itu.
Salah satu yang menengok Kasrin yaitu teman satu profesinya yang bernama
Nuryadi. Selain bersilaturahmi, ia juga minta didoakan oleh Kasrin.
“Ya kesini silaturahmi, sekalian minta doa dan barokahnya Mbah Kasrin, ” ucapnya.
Seseorang tukang buah bernama Agung Utomo yang datang ke rumah Kasrin juga meyakini bahwa ada kehidupan lain di dunia ini.
“Jadi kan di kehidupan ini ada dunia lain, ini membuktikannya, ” ujarnya sambil meminta doa agar usahanya laris.
sumber : http://www.kabarmakkah.com/