
Sholat adalah ibadah harus yang harus dilaksanakan oleh setiap umat
Islam. Terlebih lagi shalat adalah amalan pertama yang bakal dihisab di
hari kiamat nantinya. Hingga sungguh begitu beruntunglah orang-orang
yang dapat menjaga shalatnya.
Dalam pengerjaannya ada tiga perkara yang dilarang oleh Rasulullah SAW
untuk dikerjakan. Walau tidak membatalkan shalat, tetapi ketiga perkara
ini bisa kurangi nilai pahala yang seharusnya didapat. Selain itu
shalatpun jadi tidak sempurna.
Oleh karenanya, ketiga perkara itu harus dijauhi. Sebab shalat harus
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh serta penuh kekhusyukan. Lalu, apa
sajakah ketiga perkara itu? Tersebut penjelasan sedetailnya.
Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Ahmad serta Abu
Ya'la dijelaskan kalau Rasulullah SAW melarang 3 perkara dalam shalat,
yakni shalat dengan cepat seperti ayam yang mematuk, duduk di atas tumit
sperti duduknya anjing serta melihat-noleh seperti musang.
Dalam kisah yang lain disebutkan juga kalau Rasulullah SAW bersabda, "
Shalatlah seperti shalat orang yang akan meninggal, yakni seakan-akan
engkau lihat Allah. Apabila engkau tidak melihat-Nya jadi sebenarnya Ia
melihatmu. " (HR. Thabrani, Ibnu Majah serta Ahmad)
1. Shalat dengan cepat seperti ayam yang mematuk.
Perkara pertama yang dilarang oleh Rasulullah SAW yaitu larangan shalat
dengan cepat seperti ayam yang mematuk. Bahkan juga Rasulullah SAW
menyampaikan kalau, orang yang melakukan shalat seperti ini bila wafat
dalam kondisi shalat, jadi ia tak termasuk juga umat Rasulullah SAW.
Seperti diriwayatkan dari Abu 'Abdullah al-Asy'ari Ra dijelaskan kalau
Rasulullah SAW lihat seseorang lelaki tak menyempurnakan ruku'nya serta
mematuk didalam sujudnya saat ia tengah shalat. Lantas Rasulullah SAW
bersabda, " Bila orang ini mati dalam kondisi ini, jadi ia betul-betul
mati tak di atas adama Muhammad SAW. : Lalu beliau juga bersabda kalau, "
Perumpamaan orang yg tidak menyempurnakan ruku'nya serta mematuk
didalam sujudnya yaitu seperti orang lapar makan satu biji kurma, walau
sebenarnya dua biji kurma saja tak dapat mencukupinya. "
Seseorang
perawi dalam sanad hadits ini, Abu Shalih berkata, " Saya ajukan
pertanyaan pada Abu Abdullah, " Siapakah yang sudah bercerita hadits ini
padamu? "
Dia menjawab, " Beberapa komandan tentara, 'Amru bin al-Ash, Khalid bin
Walid serta Syurahbil bin Hasanah, mereka semua sudah mendengarnya dari
Rasulullah SAW. " Tabrani (HR. Thabrani dalam Mu’jamul-Kabir, juz 4 hlm.
158, no. 3748. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahîh al-Jami’,
no. 5492.)
2. Duduk di atas tumit seperti duduknya anjing
Lalu perkara ke-2 yang dilarang oleh Rasulullah yaitu duduk di atas
tumit yang mirip duduknya anjing. Di mana duduk seperti ini dimaksud
dengan juga 'uqbatusy-syaithan.
Seperti dikisahkan dari Aisyah Ra kalau, " Serta Rasulullah SAW melarang
duduk 'uqbatusy-syaithan, serta melarang seorang menghamparkan ke-2
lengannya seperti terhamparnya kaki binatang buas. " (HR. Muslim No,
498)
Dalam soal ini duduk yang terlarang yaitu seperti langkah duduk binatang
bias, yakni dengan menegakkan ke-2 betis, serta tempelkan pantat ke
tanah (lantai) dan menempatkan ke-2 tangan di tanah (lantai)
Sesaat duduk yang diijinkan yaitu yang menempatkan pantat di atas dua tumit pada saat duduk di antara dua sujud.
3. Melihat-noleh seperti musang
Setelah itu perkara paling akhir yang dilarang oleh Rasulullah SAW yaitu
melihat-noleh seperti musang dalam shalat. Seperti dijelaskan dari Abu
Hurairah Ra kalau " Rasulullah SAW memerintahkan saya dengan tiga
perkara serta melarangku dengan tida perkara. Yaitu memerintahkan saya
untuk lakukan shalat duha dua rakaat sehari-hari, witir sebelumnya tidur
serta puasa tiga hari dari tiap-tiap bln.. Serta melarangky dari
mematuk seperti ayam jantan, duduk iqa seperti duduk iqa anjing serta
melihat seperti musang melihat. " (HR. Ahmad, juz 2 hlm. 311, no. 8044 ;
Abu Ya’la, 2619 ; al-Baihaqi, juz 2, no. 120. Syaikh Salim berkata,
“Hasan dengan jalan-jalannya”, 527-528)
Lalu Rasulullah SAW juga bersabda kalau, " Allah selalu ada dihadapan
seseorang hamba saat ia tengah shalat, sepanjang ia tidak melihat. Bila
ia melihat, jadi Allâh berpaling darinya. (HR Abu Dawud, no. 909)
CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO