Pasca
penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo di Perancis pada awal tahun
2015 lalu, banyak muslim di Perancis yg mengalami hal yg tidak
menyenangkan disana. Salah satu yang mengalami hal tdk mengenakkan
tersebut adalah salah seorang siswa muslim Perancis ini, ia dipaksa
untuk menggambar wajah nabi Muhammad SAW oleh gurunya di sekolah.

Kisahnya
ini berhasil difilmkan dalam sebuah film pendek berdurasi 4:40 menit di
situs YouTube. Film berjudul "Dessinez le Prophète / Draw the Prophet"
ini berhasil menarik perhatian lebih dari 500 ribu netizen dari seluruh
dunia.
Video
yg diunggah akun dengan nama Mokhtar A. Wards ini diunggah pada 09
Agustus 2015. Dan kini menjadi viral dikalangan netizen karena mereka
merasa terharu dgn apa yg telah dilakukan oleh siswa tersebut. Dan
berikut ini adalah kisahnya,
Guru
meminta murid-murid untuk menggambar Nabi Muhammad SAW yg akan
dijadikan cover depan majalah satir tersebut. Semula pelajar muslim itu
mengangkat tangan hendak menyampaikan sesuatu, namun sang guru menolak.
“No Question,” katanya.
Dia
pun tercenung sambil memikirkan bagaimana dia menyelesaikan tugas
tersebut. Tidak tahu memulai dari mana, akhirnya dia putuskan menulis
kalimat-kalimat yg sangat menyentuh hati.
Wahai yang tercinta Rasulullah SAW.
Hari
ini di sekolah, guru meminta kami melukis wajahmu. Aku suka melukis,
tapi aku tidak pernah melihatmu. Lalu aku menutup kedua mataku. Dan aku
melihat air mata ibu saat membaca kisahmu. Aku melihat ayah shalat
sepanjang malam. Aku melihat kakak tersenyum meski dia baru mendapat
penghinaan di jalan. Aku melihat sahabatku meminta maaf meski aku yang
bersalah.
Aku
ingin melukiskan semua gambaran ini. Di sini orang-orang ingin melihat
semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup kedua mataku. Dan aku
melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan senyum yang paling
sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang sempurna?
Guru
tidak memberiku kesempatan bicara saat aku ingin menjelaskan. Aku tidak
menyalahkannya. Dia mungkin tidak pernah belajar mencintai seseorang
yang tidak dilihatnya. Tapi aku, aku mencintaimu meski tak pernah
melihatmu.
Aku
tak begitu pintar melukis tapi aku ingin menulis. Aku ingin menulis
kepadamu Ya Rasulullah. Jika saja kau bisa kembali hadir pada kami
selama beberapa jam, beberapa detik, atau beberapa saat saja, mungkin
dia akan mengerti.
Pelajar
itu melukis huruf Muhammad dalam bahasa arab dibalik kertas. Sang guru
tercekat senyumnya tak bisa berkata-kata lagi saat membacanya di sebuah
kursi.